Aceh Berpotensi Maju Bila Pasangan Colon Gubernur Dan Wakil Gubernur Muzakir Manaf -fadhlullah Terpilih
BANDA ACEH – Politisi muda asal Tengah Tenggara Aceh, Fauzan Alia, optimis bahwa Aceh akan mengalami kemajuan pesat jika pasangan Muzakir Manaf dan Fadhlullah (Dek Fadh) terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh pada periode 2025-2030. Menurutnya, pasangan ini telah mendapatkan dukungan politik yang kuat, baik dari tingkat lokal maupun nasional, dan hal ini menjadi peluang besar bagi Aceh untuk berkembang lebih maju dan bermartabat.
Fauzan menilai visi dan misi yang diusung oleh Muzakir Manaf – Dek Fadh sangat konkret dan jauh dari janji-janji biasa. “Visi misi mereka fokus pada pemerataan pembangunan di seluruh aspek, dari pengentasan kemiskinan hingga peningkatan hak masyarakat dalam pendidikan dan kesehatan,” ungkapnya. Pasangan ini juga menekankan pentingnya menjamin rasa aman bagi para investor yang ingin menanamkan modal di Aceh.
Untuk membangun Aceh, Fauzan menekankan bahwa keberanian dan dukungan dari pemerintah pusat sangatlah penting. “Kita membutuhkan sosok yang berani dan berintegritas, serta jauh dari mentalitas korupsi, kolusi, dan nepotisme. Dukungan dari pusat adalah kunci, dan tanpa itu, Aceh hanya akan terus bermimpi,” lanjutnya. Ia pun menyebut Muzakir Manaf sebagai sosok yang memiliki keberanian untuk melakukan terobosan besar demi kesejahteraan masyarakat Aceh.
Muzakir Manaf, yang dikenal sebagai mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), menurut Fauzan, memiliki jaringan politik yang kuat di tingkat lokal, terutama karena Partai Aceh yang dipimpinnya adalah partai pemenang di DPR Aceh. “Dukungan penuh dari DPR Aceh sudah pasti akan mempermudah implementasi program-program pembangunan yang mereka canangkan,” ujarnya.
Sementara itu, Fadhlullah atau yang lebih akrab disapa Dek Fadh, merupakan sosok yang sudah sangat berpengalaman di kancah politik nasional. Sebagai mantan anggota DPR RI dua periode dan ketua DPD Partai Gerindra Aceh, Dek Fadh memiliki akses langsung ke pusat kekuasaan, terutama karena Presiden terpilih berasal dari Partai Gerindra. “Ini adalah keuntungan besar bagi Aceh, karena program-program pembangunan akan lebih mudah terealisasi dengan dukungan dari pemerintah pusat,” tambah Fauzan.
Pasangan ini juga diusung oleh partai-partai besar lainnya seperti PKB, Demokrat, PKS, PPP, dan PDIP. Dukungan politik dari partai-partai ini semakin memperkuat keyakinan bahwa pembangunan di Aceh dalam lima tahun ke depan akan lebih mudah direalisasikan. Fauzan meyakini bahwa kombinasi dukungan lokal dan nasional ini adalah kunci bagi Aceh untuk bangkit dari keterpurukan.
Menurut Fauzan, pasangan Muzakir Manaf – Dek Fadh tidak hanya dekat dengan masyarakat, tetapi juga memiliki hubungan erat dengan para ulama. “Kedekatan mereka dengan ulama menunjukkan bahwa mereka adalah pasangan yang rahmatan lil alamin, membawa berkah bagi seluruh rakyat Aceh,” ujarnya.
Selain itu, Fauzan menyoroti pentingnya kepemimpinan yang kuat dan bermoral dalam membangun Aceh. “Kepemimpinan yang berlandaskan integritas dan dukungan politik yang kuat dari pusat akan memastikan Aceh tidak lagi menjadi daerah termiskin di Sumatera,” ungkapnya.
Ia menegaskan, pasangan ini memiliki semua yang dibutuhkan untuk membawa Aceh menuju masa depan yang lebih cerah. “Ini adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Jika kita ingin Aceh lebih baik dari hari ini, Muzakir Manaf dan Dek Fadh adalah pasangan yang tepat untuk memimpin,” katanya.
Di akhir pernyataannya, Fauzan mengajak seluruh masyarakat Aceh untuk mendukung pasangan ini agar Aceh bisa setara dengan provinsi-provinsi maju lainnya di Indonesia. “Mari kita jadikan Aceh negeri Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur, negeri yang sejahtera dan diberkahi oleh Allah SWT,” tutup Fauzan penuh harap.(Heri)