Calon Wali Kota Banda Aceh Nomor 4, T. Irwan Djohan, Dianggap Tak Berpengalaman, Terindikasi dugaan korupsi dan Tak Pro Rakyat
Banda Aceh – Ketua Forum Pemuda Aceh, Syarbaini, menyampaikan kritik tajam kepada calon Wali Kota Banda Aceh nomor urut 4, Irwan Djohan. Syarbaini menilai bahwa sosok Irwan tidak menunjukkan keberpihakan terhadap kepentingan rakyat dan kurang berpengalaman dalam menangani persoalan-persoalan di Banda Aceh.
Menurut Syarbaini, selama menjabat sebagai anggota DPRA periode 2019-2024, Irwan Djohan dinilai tidak aktif dalam menyuarakan aspirasi rakyat. “Sebagai wakil rakyat, ia seharusnya bersuara dalam rapat-rapat DPRA terkait berbagai masalah yang dihadapi masyarakat. Namun, selama ini kehadirannya lebih seperti sekadar duduk diam, menerima gaji, dan fasilitas tanpa memberikan kontribusi signifikan,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti minimnya kehadiran Irwan dalam membantu masyarakat saat pandemi Covid-19 melanda Aceh. “Ketika situasi sedang sulit, masyarakat sangat membutuhkan uluran tangan. Namun, Irwan Djohan sebagai wakil rakyat justru tak terlihat menunjukkan empati kepada rakyat,” tambahnya.
Syarbaini juga mengangkat isu tentang kurangnya tanggapan dari Irwan saat ada laporan dugaan penjualan daging anjing dan babi di Banda Aceh. “Saat ada isu yang berhubungan dengan syariat Islam, Irwan justru tak bersuara, seakan menunjukkan bahwa ia kurang peduli terhadap masalah yang ada di masyarakat kota,” katanya.
Lebih jauh, ia menambahkan bahwa Irwan juga sempat diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan keterlibatannya dalam kasus pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Aceh, termasuk proyek pengadaan kapal Aceh Hebat dan Proyek Multiyears.
Menurut Syarbaini, rekam jejak tersebut memperlihatkan bahwa Irwan tidak memberikan dampak positif yang signifikan bagi Banda Aceh. Ia pun mempertanyakan kepantasan Irwan untuk maju sebagai calon wali kota yang dianggap pro rakyat dan berpihak pada kepentingan publik.
“Seorang calon wali kota harusnya memiliki rekam jejak yang jelas dalam memperjuangkan kepentingan rakyat. Irwan Djohan, menurut saya, belum mampu menunjukkan hal itu,” ujar Syarbaini lagi.
Ia berharap masyarakat bisa menilai sendiri rekam jejak para calon wali kota dan tidak mudah terpengaruh dengan citra yang dibangun tanpa bukti nyata. “Saya mengajak masyarakat untuk lebih selektif dalam memilih pemimpin yang benar-benar pro rakyat dan punya pengalaman nyata,” tutupnya.(H)